PEKALONGAN, Suaranahdliyin.com – Majelis sholawat akan memberikan banyak manfaat tidak hanya kepada jamaah, tetapi juga daerah sekitar dan alam semesta. Sayangnya dalam majelis seperti itu pula terkadang dicemari oleh oknum tertentu untuk berlaku maksiat. Menanggapi hal tersebut, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf (Habib Bidin) memberi nasihat agar tidak menganggap majelis sholawat sebagai
Shalawat Nabi ini kembali disenandungkan karena kerinduan civitas akademika Unisma kepada Rasulullah tak terbendung lagi. Karena pandemi yang melanda selama satu tahun terakhir menyebabkan kegiatan pembacaan shalawat menjadi terhenti. Termasuk majelis dzikir dan majelis maulid.
Maka, kita harus bersyukur. Mereka yang hidup sezaman dengan Kanjeng Rasul dahulu belum tentu berkesempatan menerima hidayah". Karena itu, berikut ada kisah menarik soal seorang masuk surga lantaran Shalawat Nabi. Berkata ba'dhu sholihin: "Aku mempunyai tetangga yang menyia-nyiakan hidupnya, dan aku menyuruhnya untuk bertaubat, tetapi dia menolak.
. 473 198 318 313 220 198 418 224